“ Anya! Cepat
banguuuuuun! Kau harus bersiap-siap untuk interview
hari ini. Cepat bangun! “, seru Hana tidak sabar. ” Aku masih mengantuk “,
sahut Anya yang masih bergeliat di kasurnya. “ Ya! Cepat bangun! Nanti kita
terlambat “, ujar Hana lagi. “ Aku tidak peduli “, ucap Anya malas. “ Ya!!! Kau
baru akan meniti karirmu, bagaimana bisa kau sudah bersikap seperti ini?! Aku tidak
menyangka, jika aku tau seperti ini aku tidak akan mau menjadi manajermu. Cepat
bangun! “, ucap Hana geram. Hana sudah tidak sabar lagi, iapun menarik selimut
Anya dan menariknya bangun. “ Aaah! Eonni! Jebal, kasihanilah akuuu. Kau tahu
betapa lelahnya aku menyelesaikan skripsi itu? Dan dua hari yang lalu aku baru
saja menyelesaikan presentasi ku. Kau tidak kasihan padaku? Aku tidak memiliki
waktu santai! Seharusnya kau peduli pada adikmu ini. Berilah sedikit…….”, Anya
mengomel dengan mata yang masih terbuka setengah. “ Arayo…. Aku memiliki dua
posisi sayangku. Manajermu juga kakakmu. Aku harus membagi posisiku. Aku hanya
mengaccept pekerjaan pertamamu untuk interview saja. Setelah itu kau tidak
memiliki jadwal lagi sampai ada yang menawari job untukmu. Maka itu , jadilah anak baik hari ini. Geuji? “, Hana
menerangkan dengan lembut. “ Ye , ye. Aku mandi “, sahut Anya malas.
“ Ni!! Baju apa yang
harus kupakai hari ini? “, tanya Anya dengan suara keras dari dalam kamarnya.
Hana yang sedang membaca tabloid segera menghampiri Anya mendengar seruan itu.
“ Ne? Ada apa adikku? “, tanya Hana. “ Baju seperti apa yang harus kupakai hari
ini? “, tanya Anya lagi. “ Wah , wah. Ternyata adikku yang biasa tampil cuek
ini memikirkan soal fashion juga di interview pertamanya “, ledek Hana. “
Joha , aku hanya akan memakai kaus oblong ku dan hotpants. Bagaimana, Ni? “,
tanya Anya. “ Tidak seperti itu. Aku hanya bercanda , kau tahu. Kau sangat extreme
Anya. Sebentar….em… Menurutku terusan ini cocok. Elegan tetapi tidak berlebihan
“, Hana mengambil sebuah gaun terusan selutut berwarna dark blue dengan bahan kesat sehingga terlihat mengkilat. “ Apakah
kau tau aku sangat suka pakai rok??! “, tanya Anya dengan nada tidak
bersahabat. Hana tergelak seketika. “ Aku sangat tahu itu , adikku “, jawab
Hana disela-sela tawanya. “ Kau sangat perhatian Ni. Terima kasih. Silahkan
keluar Ni “, ujar Anya ketus. “ Anya , jamkkan. Berhenti memanggilku ‘Ni’. Yang
benar itu ‘Eonni’ dan orang-orang biasa menyebut ‘eonn’ jika kau ingin
memotongnya “, Hana berkata dengan muka serius. “ Astaga Ni. Aku kira ada apa.
Mukamu begitu berkerut. Kekekeke “, goda Anya. “ Hm? “, tanya Hana tanpa
ekspresi. “ Kita ini orang Indonesia Ni. Kau tahu kan jika kata ‘eonn’ ditambah
satu huruf ‘o’ lagi di depan , artinya sangat tidak enak dalam bahasa
Indonesia. Hahahahah “, Anya tertawa puas. “ Nikolanya Miranda “, Hana
memanggil nama lengkap Anya dengan muka serius. “ Baiklah. Baiklah “, sahut
Anya menyerah.
****
“ Jadi kau mengambil
Jurusan Psikologi dan baru lulus dua hari yang lalu? “, tanya MC acara interview tersebut. “ Ne”, Anya menjawab
pertanyaan-pertanyaan itu sambil terus tersenyum.
“ Tetapi kau ini sangat berbakat di bidang hairstylish juga… Kau ini model remaja sebuah majalah terkenal, bagaimana bisa? “ tanya MC itu lagi.
“ Wae mottae? Tentu saja bisa. Aku melakukan semua itu karena aku menyukainya. Tidak ada paksaan sama sekali“, jawab Anya.
“ Maksudku, itu sangat berbeda dengan bakatmu itu “
“ Bidang Psikologi juga salah satu minatku”
“ Apakah itu menghambat bakatmu? Apakah kuliahmu dengan tema yang sangat berbeda mengurangi bakatmu? ”
“ Hah? Sama sekali tidak. Malah itu menambah kemampuanku menjadi lebih banyak di bidang lain”
“ Wah wah kau orang yang penuh dengan kejutan. Lalu, kau menyelesaikan kuliahmu hanya dalam waktu 4 tahun di tengah pekerjaanmu sebagai model walaupun hanya di sebuah majalah. Itu termasuk cepat. Apa ada rahasianya? Penjelasan? Tips dan trik?”. Anya tertawa kemudian.
“ Tidak ada trik ataupun rahasia. Aku hanya menjalaninya dengan seharusnya”
“ Baiklah. Lalu , dipastikan karirmu ini cemerlang karena diusiamu yang belia ini kamu sudah memiliki banyak bakat juga sangat cantik. Mungkin setelah sukses nanti adakah rencana untuk pulang ke kampung mu di Indonesia?”
“ Wah… Gamsahamnida, kau terlalu memuji. Semoga saja. Aku belum ada rencana. Hahaha”.
“ Tetapi kau ini sangat berbakat di bidang hairstylish juga… Kau ini model remaja sebuah majalah terkenal, bagaimana bisa? “ tanya MC itu lagi.
“ Wae mottae? Tentu saja bisa. Aku melakukan semua itu karena aku menyukainya. Tidak ada paksaan sama sekali“, jawab Anya.
“ Maksudku, itu sangat berbeda dengan bakatmu itu “
“ Bidang Psikologi juga salah satu minatku”
“ Apakah itu menghambat bakatmu? Apakah kuliahmu dengan tema yang sangat berbeda mengurangi bakatmu? ”
“ Hah? Sama sekali tidak. Malah itu menambah kemampuanku menjadi lebih banyak di bidang lain”
“ Wah wah kau orang yang penuh dengan kejutan. Lalu, kau menyelesaikan kuliahmu hanya dalam waktu 4 tahun di tengah pekerjaanmu sebagai model walaupun hanya di sebuah majalah. Itu termasuk cepat. Apa ada rahasianya? Penjelasan? Tips dan trik?”. Anya tertawa kemudian.
“ Tidak ada trik ataupun rahasia. Aku hanya menjalaninya dengan seharusnya”
“ Baiklah. Lalu , dipastikan karirmu ini cemerlang karena diusiamu yang belia ini kamu sudah memiliki banyak bakat juga sangat cantik. Mungkin setelah sukses nanti adakah rencana untuk pulang ke kampung mu di Indonesia?”
“ Wah… Gamsahamnida, kau terlalu memuji. Semoga saja. Aku belum ada rencana. Hahaha”.
Acara interview terus berjalan lancar. Hingga di
penghujung waktu, acara pun ditutup oleh MC.
“ Baiklah , menyenangkan sekali mewawancarai orang yang ceria dan berbakat seperti anda, Nikolanya Miranda. Tetapi waktu kita bersama hanya bisa sampai disini. Gamsahamnida atas kehadiran dan waktunya. Jika sukses nanti, jangan lupa dengan label kami ya. Kekekeke”, MC acara tersebut menutup acara diselingi candaan untuk Anya. “ Tentu saja. Aku tidak akan lupa dengan MC jahil sepertimu. Kekekeke”, jawab Anya. Acara pun diakhiri dengan penuh tawa.
“ Baiklah , menyenangkan sekali mewawancarai orang yang ceria dan berbakat seperti anda, Nikolanya Miranda. Tetapi waktu kita bersama hanya bisa sampai disini. Gamsahamnida atas kehadiran dan waktunya. Jika sukses nanti, jangan lupa dengan label kami ya. Kekekeke”, MC acara tersebut menutup acara diselingi candaan untuk Anya. “ Tentu saja. Aku tidak akan lupa dengan MC jahil sepertimu. Kekekeke”, jawab Anya. Acara pun diakhiri dengan penuh tawa.
****
“Yaa! Kemana semua hyung
kuuu??!”, Kyuhyun berteriak karena ia tidak menemukan satupun member di dorm
mereka. Kyu pun keluar dorm lalu menemukan Siwon yang berjalan menuju dorm.
“Hyung! Darimana kau?”, seru Kyuhyun. “Kita semua bermain di taman. Lomba lari
dan bermain sepeda”, sahut Siwon. “Mengapa tidak mengajakku?”, tanya Kyu sebal.
“Astaga Kyu. Kita sudah meneriaki mu dari luar kamar. Tapi tak ada satupun
jawaban darimu karena kau terlalu terhanyut oleh misimu!!”, ujar Siwon. “Yah,
mau bagaimana lagi hyung. Misi itu harus diselesaikan, kalau tidak, aku akan
mati”, jawab Kyuhyun. “Yang benar saja”, sahut Siwon lagi.
“Kami pulaaang. Haah
benar-benar melelahkan tapi menyenangkaan”, seru Eunhyuk ketika sampai di dorm
diikuti Leeteuk, Sungmin, dan Shindong. Mereka berkumpul di teras depan sambil
berselonjor santai untuk melepas lelah sebentar. “Permisi permisiiiiii!!”, seru
Yesung dan Donghae dari kejauhan. Eunhyuk, Leeteuk, Sungmin dan Shindong yang
bingung dengan seruan itu kemudian malah berkumpul untuk mengetahui apa yang
Yesung dan Donghae lakukan. Terlambat. Mereka sedang lomba lari menuju dorm
ternyata. Dan suara gedebuk keras pun terdengar sangat nyaring. BUUKK!!
“AAAKKKHH!!”, jeritan kesakitan pun menyusul setelah bunyi gedebuk keras.
“Kan aku sudah bilang
permisi hyung! Bagaimana sih?”, ujar Donghae. “Memangnya kami tahu kalian
sedang melakukan apaa?!”, jawab Eunhyuk. “Setidaknya kalian menurut dengan apa
yang aku dan Yesung hyung katakan”, Donghae bersikeras. “Yaa!! Donghae kau ini!
Seharusnya kalian meminta maaf kepada kami”, Leeteuk menengahi. “Baiklah, kami
minta maaf”, Yesung angkat bicara. “Mengerikan. Aku tertimpa Shindong. Astaga,
aku tidak tahu bagaimana nasib tulang-tulangku”, keluh Eunhyuk. “Ya!! Apa
maksudmuu??!”, seru Shindong. “Hehe”, Eunhyuk hanya tertawa. “Aaaish cham”,
gerutu Shindong sembari menunjukkan wajah kesalnya. “Dimana Ryeowook?”, tanya
Leeteuk tiba-tiba. “Astaga, kita melupakannya Donghae!”, seru Yesung. “Kalian
ini!”, seru Leeteuk. “Kekekeke”, terdengar suara kekehan dari Yesung dan Donghae
yang kompak.
“Hyuuung!! Hyuuuung!!!
Darimana saja kalian?? Bogoshiposseoyooo”, seru Kyuhyun dari ruang tv ketika
melihat hyung-hyungnya telah kembali. “Kojima”, sahut Eunhyuk singkat. “Na
jinjjaaaa”,sahut Kyuhyun. “Neo wae geurae? Apakah kau sakit?”, tanya Eunhyuk.
“Ani. Aku hanya merindukan hyungku”, jawab Kyuhyun. “Andwae. Tidak mungkin”,
giliran Sungmin yang menjawab sambil menggoyangkan telunjuknya ke kiri dan
kanan. “Wae? Hyung, ayo kita battle—“ .” Yaaa! Kami ingin mandi. Bermainlah
sendiriiiii”, belum selesai Kyu bicara Eunhyuk dkk sudah memotongnya lalu
meninggalkannya.
****
“Ni, kapan interviewnya disiarkan di tv?”, tanya
Anya. “Sebentar lagi mungkin. Mereka berjanji menayangkannya pukul setengah
lima sore. Wae?”, jawab Hana. “Aaah aniya. Hanya bertanya”, sahut Anya. “Kau
penasaran wajahmu di tv seperti apa yaaa?? Wahahaha adikku sudah terkena star
syndrome rupanya”, ledek Hana. “Eonni!!! Akukan hanya bertanya!!”, seru Anya.
Hana terbahak-bahak. Tetapi tidak lama. Karena sesaat kemudian tawa itu lenyap
tertimpuk bantal yang mendarat tepat di wajah Hana. “Yaa!”, seru Hana sebal.
****
“Mengapa hyung mandi
sangat lama? Aku tidak percaya”, Kyuhyun mengomel sambil menggelengkan kepala.
“Kau terlalu banyak mengeluh sore ini magnae. Itu terlalu berisik”, ucap Siwon
yang sedang menuang air ke gelas lalu ikut duduk di sofa di samping Kyu.
“Aaaah!! Ini sangat membosankaaaan!!”, jerit Kyuhyun. “Astaga Kyu. Suaramu
mampu memecahkan gendang telingaku”, sahut Siwon. “Mana mungkin”, ucap Kyu
malas.
“Kemana Laptopmu?”
“Baterainya habis. Sedang aku charge”
“Bagaimana dengan PSP dan Nintendo mu?”
“Sama. Mereka semua tewas. Malah sebelum laptop”
“Lalu mengapa tidak kau charge mereka?”
“Sedang hyung”
“Selama itukah?”
“Aku baru saja mencharge mereka semua tadi”
“Mengapa tidak segera?”
“Setelah mereka tewas, aku teringat misi pesawatku di laptop. Aku segera menyelesaikan mereka dan melupakan PSP dan Nintendo ku. Untung saja keburu. Kalau tidak, aku akan turun pangkat”
“Astaga Kyu. Kau ini benar-benar”, Siwon geleng-geleng kepala tidak percaya.
“Kemana Laptopmu?”
“Baterainya habis. Sedang aku charge”
“Bagaimana dengan PSP dan Nintendo mu?”
“Sama. Mereka semua tewas. Malah sebelum laptop”
“Lalu mengapa tidak kau charge mereka?”
“Sedang hyung”
“Selama itukah?”
“Aku baru saja mencharge mereka semua tadi”
“Mengapa tidak segera?”
“Setelah mereka tewas, aku teringat misi pesawatku di laptop. Aku segera menyelesaikan mereka dan melupakan PSP dan Nintendo ku. Untung saja keburu. Kalau tidak, aku akan turun pangkat”
“Astaga Kyu. Kau ini benar-benar”, Siwon geleng-geleng kepala tidak percaya.
****
“Anyaaa! Ini acaramuuu.
Ppalli!! Astaga, kemana anak itu?”, seru Hana dari ruang tv. Anya yang sedang
bermain scrabble di laptopnya pun segera mengakhiri permainan dan menghampiri
kakaknya di ruang tv. “Aku tidak ingin
melihatnya”, sahut Anya malas. “Astaga ANYAA!! Kau sangat cantik di tv!!!”.
Kalimat Anya seperti angin lalu karena Hana menjerit dengan keras. “Yaampun
Ni!! Kau ini”, ujar Anya sebal. Tetapi Anya pun segera ikut terkaget melihat
dirinya sendiri di layar tv. Begitu berbeda.
****
Kyuhyun duduk merengut
di sofa. “Kyu! Ada apa denganmuu?”, ujar Donghae tiba-tiba tepat di depan muka
Kyuhyun. “Astaga Hyung! Kau membuatku kaget! “, seru Kyuhyun. “Mukamu tidak
biasanya. Tumben hari ini kau belum mengerjai hyung-hyungmu.”, ucap Donghae.
“Aku sedang tidak mood”, sahut Kyuhyun. “Luar biasa”, respon Donghae. Lalu Kyuhyun
menyalakan televisi. “Acara apa yang bagus?”, tanya Donghae. “Tidak tahu”,
jawab Kyu malas. Kyuhyun terus mengganti-ganti channel tv dan tiba-tiba
dikagetkan dengan suara Donghae. “KYU!! Tunggu sebentar. Pindahkan ke channel
tadi!! “. “Omo! Hyung, bisakah kau tidak berteriak? Aku ada disampingmu!”, omel
Kyuhyun. “Kau terlalu cepat mengganti channel-channel ituu!”, ucap Donghae
sambil mencari channel yang ia maksud. “Memangnya ada acara apa?”, tanya Kyuhyun.
“Nah! Ini dia”, Donghae mendesah lega. “Hah?”, Kyuhyun kebingungan. “Omo…
rambutnya indah sekali… Yeppeutta….”, Donghae memuji artis wanita yang ia
tonton di tv. “Astaga Hyung. Kau ini seperti tidak pernah melihat wanita saja”,
dengus Kyuhyun. “Ya! Kyu, lihat. Rambutnya sangat indah!”, seru Donghae.
“Hentikan itu hyung”, ucap Kyuhyun. “YA AMPUUN. SIAPA DIAAA??”, dari kejauhan
suara Eunhyuk dan Leeteuk terdengar berbarengan juga disusul suara langkah kaki
mereka yang berlari menuju ruang tv. “ Rambutnya sangat indah!!”, seru Eunhyuk
dan Leeteuk lagi-lagi berbarengan. “Astaga”, ucap Kyuhyun tidak percaya.
Donghae, Eunhyuk, dan Leeteuk pun menyimak interview itu dengan antusias.
Kyuhyun yang tadinya tidak tertarik sedikit demi sedikit mengakui keindahan
wajah dan rambut artis wanita yang ada di tv itu. “Bagaimana bisa? Seorang hairstylish
kuliah di jurusan psikologi?”, komentar Kyu tiba-tiba. “Itu sangat hebat”,
sahut Leeteuk. “Itu sangat aneh”, ucap Kyuhyun. “Itu sangat keren”, sahut
Donghae. “Aneh”, Kyuhyun bersikeras. “Dia sangat seksi”, celetuk Eunhyuk yang
segera disambut dengan timpukan bantal.
****
“Ni, aku ingin ke acara
pembagian tanda tangan member Super Junior di toko souvenir mereka ya”, Anya
pamit. “Ya! Kau ini sangat sibuk, masih sempat untuk datang untuk hal seperti
itu?”, tanya Hana tidak percaya. “Memangnya kenapa? Tidak boleh? Aku sudah
menjadi ELF sejak pertama mereka muncul! Mereka oppa-oppa ku. Heheh”, ujar Anya
berseri-seri. “Terserah. Jangan berkhayal terlalu tinggi. Yang penting jangan
terlalu lelah. Ingat pada penyakitmu”, Hana mengingatkan. “Ya ampun Ni. Bisakah
kau berpura-pura bahwa aku tidak memiliki penyakit? Itu sangat tidak enak
didengar. Seakan-akan aku adalah anak ringkih yang tidak bisa apa-apa”, gerutu
Anya. “Aku tidak berkata seperti itu. Tapi memang benar kau anak ringkih.
Makanya jangan kelelahan. Ingatlah sekarang kau bukan lagi pengangguran”, ucap
Hana. “Ah Ni. Kau terlalu banyak bicara”, sahut Anya sambil memakai sepatu
sendalnya. “Sekali-kali tampillah modis. Berdandan dan gunakan dress juga high
heels mu. Kau ini model”, ujar Hana. “Astaga Ni. Kau tidak mengerti aku. Aku
sudah mahir memakai itu semua di atas panggung juga ketika menjadi Hairstylish,
itu saja sudah cukup menurutku. Semua itu bahkan sama sekali bukan karakterku.
Memakai itu semua seperti tidak bernapas kau tahu”, omel Anya lagi. “Baiklah
terserah kau saja”, sahut Hana menyerah. “Memang harusnya begitu. Ni, aku pergi
dulu”, Anya menaruh pipinya di pipi Hana lalu berangkat dengan mobilnya.
“Berhenti memanggilku Ni”, ujar Hana. “Tapi itu sangat menyenangkan! Dah Ni!!”,
sahut Anya dari dalam mobil sambil membuka kaca jendela lalu menghilang di
ujung jalan.
****
“Wah, ramai sekali”,
ucap Yesung. “Betul”,sahut Sungmin. “Aku harap Leeteuk hyung tidak menangis
disini karena begitu antusiasnya para ELF dengan toko yang baru kita buka ini”,
celetuk Kyuhyun disusul dengan cubitan dari Leeteuk. “Jangan banyak bicara”,
ucap Leeteuk kalem. “Aduh hyung!! Sakit!”, seru Kyuhyun. Member yang lain
tertawa melihatnya.
Acara sudah dimulai.
Para ELF sudah membeli barang-barang sesuai selera dan mengantri untuk mendapat
tanda tangan dari member Super Junior yang mereka inginkan. “Hyung! Aku ingin
kekamar mandi!”, seru Donghae. “Aku juga”, kata Kyuhyun. “Aku juga”, susul
Yesung. “Baiklah. Jangan lama-lama. Lekas kembali”, jawab Leeteuk. “Terima
kasih hyung!”, sahut Donghae, Kyuhyun, dan Yesung.
Tidak lama, Donghae,
Kyuhyun, dan Yesung pun kembali dari kamar mandi. Mereka melongo melihat
antrian yang semakin panjang, ramai dan tidak beraturan. Mereka bingung akan
memasuki kerumunan darimana untuk mencapai tempat awal mereka. Mereka mulai
melambai-lambai mencari bantuan. Tiba-tiba, tidak sengaja mata Kyuhyun
menangkap seorang wanita yang tidak asing di antrian itu. Kyuhyun berusaha
mengingatnya. Oh! Wanita dengan rambut indah di acara tv waktu itu! Benar!.
Wanita itu tidak terlalu heboh dibanding gadis-gadis yang lain yang terus
memanggil-manggil nama idola mereka. “Ternyata aslinya masih sangat muda”,
gumam Kyuhyun. Gadis itu hanya mengantri dengan sabar. Karena itu Kyuhyun
berani melangkah mendekatinya. Melihat Kyu yang pergi ke arah antrian ELF,
membuat Donghae dan Yesung bingung. “Apa dia sudah gila?”, ucap Donghae. Donghae
dan Yesung pun segera menyusul Kyuhyun.
“Emm, jeogiyo”, kata
pembuka Kyuhyun pada gadis yang mengenakan dress simple hijau lengan pendek beserta
jeans dengan wajah polos tanpa make-up dan rambut yang hanya dikuncir
sederhana. Tetapi masih terlihat sangat cantik dan indah. “Ne?”, jawab gadis
itu kebingungan, lalu sedetik kemudian wajahnya berubah menyadari siapa yang
menyapanya. “Omo!! Neo!! Kyuhyun-ssi?!”, seru gadis itu. “Ssst! Jangan berbicara
keras-keras. Nanti mereka menghampiri kita. Itu bisa repot”, Kyuhyun meletakkan
telunjuknya di bibir gadis itu. Gadis itu terkejut tetapi menurut. “Kau..—“
Baru saja Kyuhyun akan mulai bertanya pada gadis itu, Donghae dan Yesung sudah
menyela. “Kau ini sudah gila??! Mengapa kau menghampiri kerumunan fans tanpa
bodyguard?”, omel Donghae setengah berbisik takut para penggemar menyadari
kehadiran mereka. “Kau melihat sesuatu disini?”, tanya Yesung, lalu terdiam
melihat gadis yang ada disamping Kyuhyun. Gadis cantik berwajah baby face dengan
mata yang besar, pipi yang chubby dan rambut yang indah itu membuatnya terpaku
sesaat, lalu disadarkan oleh seruan Kyuhyun. “Ini hyung! Lihat dia. Dia ini
gadis yang kau bilang cantik dan rambutnya indah di acara tv waktu itu!”, seru
Kyuhyun pada Donghae. Donghae tidak percaya. “Jinjja??!”. Lalu menatap gadis
itu kemudian tersadar. “Kau benar!! Hebat! Bagaimana bisa penglihatanmu bisa
sejeli ini?”, Donghae berujar. Yesung masih terpesona dengan gadis tersebut
juga tidak mengerti apa-apa pun yang Kyuhyun dan Donghae bicarakan, akhirnya
bertanya. “Apa yang sedang kalian bicarakan?”. Gadis yang mereka bicarakan
malah tidak tahu menahu sama sekali apa yang terjadi. Dia tidak bisa mendengar
apa yang Kyuhyun dan Donghae bicarakan karena suasana terlalu berisik. “Aku
ingin berkenalan dengannya!”, seru Donghae. “Berbahaya kalau disini hyung”, ucap
Kyuhyun. “Kau benar”, sahut Donghae. Donghae pun menarik pergelangan tangan
gadis itu. Gadis itu terkejut karena tangannya ditarik terlebih menyadari siapa
yang menariknya. Diapun segera menarik kembali tangannya dari genggaman Donghae,
lalu berkata refleks “Aku sudah mengantri lama. Jika aku keluar barisan, aku
harus mengantri lagi dari belakang”. Donghae dan Kyuhyun yang mendengar itu
tertawa, ditambah ekspresi wajah gadis itu yang sepertinya sangat kelelahan
membuat Donghae dan Kyuhyun semakin tidak tega. Gadis itu tidak berbohong.
“Nanti kau mendapat kesempatan eksklusif tidak perlu mengantri. Kokjongma”,
kini giliran Kyuhyun yang bicara. Gadis itu tetap sedikit menolak. Tetapi
Donghae yang menarik tangan kiri dan Kyuhyun pada tangan kanan membuat tenaganya
seperti tidak ada apa-apanya. Ditambah… “Yesung hyung! Bantu kami membawanya.
Dorong dia dari belakang”, ujar Donghae. “Untuk apa kita menyeret paksa yeoja
yang tidak kita kenal?”, tanya Yesung.”Ya! Hyung! Kami mengenalnya. Sudahlah,
dorong saja”, ucap Donghae tidak sabar. Yesung yang walaupun ikut terpesona
melihat sang gadis tetapi tidak tahu apa-apa, akhirnya hanya menurut dan
mendorong punggung gadis itu.
“Astaga! Donghae,
Kyuhyun, dan Yesung lama sekali! Tidak mungkin kan mereka tersesat”, omel Leeteuk.
“Menurutku mereka tidak bisa melewati kerumunan ELF setelah kembali dari kamar
mandi”, ucap Siwon. “Sepertinya kau benar! Mari kita susul saja”, ujar Leeteuk.
Eunhyuk pun menemani Leeteuk mencari ketiga member yang menghilang begitu lama
setelah dari kamar mandi. Leeteuk dan Eunhyuk pun menemukan mereka baru akan
duduk membawa seorang gadis tinggi dengan rambut indah dan badan yang bagus.
“YA!!”, seru Leeteuk dan Eunhyuk. Otomatis orang-orang yang ada di sekitar situ
menoleh pada Leeteuk dan Eunhyuk yang merupakan sumber suara. “Suaramu terlalu
kencang hyung”, bisik Eunhyuk pada Leeteuk. Setelah sampai di meja tempat
Donghae, Kyuhyun dan Yesung berkumpul, Leeteuk tidak sabar lagi dan langsung
berseru “Ya!!! Kalian sedang bekerja tahu tidak? Sekarang malah akan santai
dengan seorang gadis. Cepat kembali!! ”, perintah Leeteuk. Donghae, Kyuhyun dan
Yesung langsung menolah pada Leeteuk yang sedikit membentak mereka. Tetapi Donghae
dan Kyuhyun pun hanya memberi senyuman. Yesung yang benar tidak terlibat, sudah
berdiri akan kembali bersama Leeteuk dan Eunhyuk. “Ngomong-ngomong, siapa gadis ini?”, tanya
Eunhyuk. Ketika melihat wajahnya, Eunhyuk langsung berseru, “Wah! Si gadis
seksi!!”. Gadis yang mendengar seruan itu terkejut, terlebih dengan kata yang
dilontarkan Eunhyuk. Leeteuk dan Yesung segera memukul Eunhyuk.“Tidak sopan!
Dia sama sekali tidak seperti itu. Pakaiannya sangat rapi”, ucap Yesung.
“Benaar”, Leeteuk menimpali. “Hyung! Dia gadis yang ada di acara tv waktu
itu!”, ujar Eunhyuk. Leeteuk mengamati wajah gadis itu. “Ohya! Betul!! Wah! Aku
sama sekali tidak menyangka bisa bertemu dengannya secara langsung”, sahut
Leeteuk. Gadis itu bingung dengan semua respon member Super Junior di depannya
yang hampir serupa kecuali Yesung. Dan Yesung hanya bisa melongo karena dia
benar-benar tidak tahu apa-apa. “Aku ingin berkenalan dengannya hyung! Maka itu
aku membawa dia kemari “, seru Donghae. “Aku juga!!”, sahut Eunhyuk. Leeteuk
bingung menghadapi tingkah dongsaengnya itu. Tetapi, jujur saja ia juga tertarik
pada gadis yang ada didepannya itu. “Begini saja. Kau tunggu disini ya. Nanti
kami akan kembali”, ucap Leeteuk akhirnya. “Jamkkeummanyo, sebenarnya kalian
ada perlu apa menarik aku kesini? Aku tidak mengerti”, ucap gadis itu. “Tentu saja
kami ada urusan denganmu. Gidaryo”, ucap Leeteuk sambil menyatukan kedua
telapak tangan pertanda memohon. Lalu mereka pun kembali ke dalam kerubungan
ELF yang mengantri.
****
“Anya, mengapa
telfonnya lama sekali kau angkat?”, gerutu Hana. Tidak berapa lama..
“Yeobseyo?”, suara Anya disebrang. “Anya! Ya ampun lama sekali mengangkatnya.
Astaga, berisik sekali disitu. Kau sedang dimana?”, tanya Hana. “Aku kan sudah
bilang, aku ada di acara pembagian tanda tangan gratis Ni. Ada apa?”, ucap
Anya. “Kau jangan sampai terlalu lelah. Jangan memaksa jika terlalu penuh. Aku
takut asmamu kambuh”, ucap Hana khawatir. “Tidak akan terjadi Ni. Aku tahu kok.
Kau terlalu khawatir”, jawab Anya santai. “Aku memang khawatir. Maka itu jaga
dirimu. Aku hanya mau mengingatkan, nanti pukul Sembilan malam kau ada
interview dengan sebuah stasiun tv. Jangan pulang terlalu sore”, terang Hana.
“Ya ampun Ni!! Sekarang ini masih pukul sepuluh lewat dua puluh menit.
Bagaimana bisa kau begitu awal mengingatkanku? Aku ingat kok Ni. Kokkjongmaa.
Handphoneku sudah canggih. Aku mencatat semua jadwalku dalam waktu dekat”,
sahut Anya lagi. “Baiklah kalau begitu. Hati-hati. Jaga dirimu”, ucap Hana.
“Iya Eoonnni kuuuu”, jawab Anya gemas lalu sambungan pun terputus. Anya
menunggu sambil melihat-lihat kondisi lingkungan café. Setengah jam gadis itu
menunggu tanpa ada tanda-tanda, ia pun mulai bosan. “Haah. Begitu bangga
dipanggil oleh member Super Junior, tapi begitu lelah”, keluh Anya. Diapun
mengeluarkan headset lalu menyambungkannya dengan handphone dan memainkan musik
yang ia simpan di handphonenya. Satu jam bukan waktu yang sebentar ternyata.
Anya pun tertidur.
Gimanaa?? Semoga suka yaaa :). Tunggu part selanjutnya kalau gue posting lagi! Haha! See you readerss. Komen ya komeeen. Pleaase :**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar