Selasa, 04 November 2014

Jatuh Cinta Pada Orang Yang Salah

Ah, klise. Dasar anak abg, bisanya cuma ngomongin jatuh cinta. Gaada yang lain apa? Iyak begitulah kalau mau dicari komen negatifnya hehe. Tapi.... Kok sepertinya tema jatuh cinta itu ga habis habis dan ga bosen bosen buat dibahas ya..? Because you have been there. Someone's heart. You've fallen for some people. Or you fallen for some people now. Gue gabisa mengatakan bahwa semua orang pasti udah pernah jatuh cinta. Kalau yang baca postingan gue ini nyatanya anak smp yang baru kelas tujuh gimana? wkwk ya begitulah. But, you will have that feel. Dari suatu novel yang pernah gue baca mengatakan bahwa, jatuh cinta itu bukan hanya sekedar suka sama cowo/cewe yang care atau semacamnya sama kita. Tapi jatuh cinta itu adalah perasaan untuk seseorang yang ga hanya care , tapi bisa bikin kita uring-uringan, jungkir balik mikirin dia, mungkin bisa dibilang hampir kehilangan arah? Hahahahaha sebenernya gue sendiri belum mengerti apa itu definisi jatuh cinta. Gue belum pernah jatuh cinta sama seseorang sampe jungkir balik gitu, tapi uring-uringan.......sering. Hwhwhwhw. Karena pada akhirnya jatuh cinta itu has many effect. Entah itu pengen chat terus sama si doi, pengen diperhatiin atau mungkin hanya sekedar sapa sapaan dan ngobrol kecil.

Disini gue gaakan bilang kalau tulisan gue ini layak dibaca. Tapi disini....... gue murni mencurahkan apa yang sedang gue rasain sekarang. Somepeople somedramas somemovies told, while we are drunk that time is the most honest. Dan sekarang pertanyaan gue, apakah harus ketika mabuk aja kita bisa bertingkah atau mengucapkan segala sesuatunya dengan jujur? Gue rasa tidak. Seperti gue sekarang, dan menurut gue ini pun ada benarnya. Kadang jatuh cinta bisa membuat diri kita jujur lebih dari kita mengakui kesalahan ke orang tua, tapi jatuh cinta juga bisa membuat pribadi egois, yang akhirnya bermuka dua, dan selalu membohongi perasaan sendiri. Dan gue tipe orang yang...................kalau jatuh cinta...........................akan terus mendem itu sehingga akhirnya gue pun selalu uring uringan sendiri. EH? Jadi gue udah buka kunci nih tadi? wkwk yaa.......... Gue sadar terkadang, disaat jatuh cinta gue harus menembus terlebih mendobrak benteng pertahanan diri gue sendiri yang selalu menyangkal kalo gue sedang suka sama seseorang.

Judul gue miris amat ya kayanya? Gue gabisa bilang juga kalau perjalanan cinta gue miris..............tapi judul yang gue buat itulah yang menggambarkan perasaan gue. Jujur............... kalau mau gue sadari, gue orang yang sering sekali berteman dengan jenis lelaki. Sepupu gue pun sebagian besar semuanya.............laki-laki. Dan terkadang gue lebih merasa nyaman disatu sisi, karena mereka punya sisi cuek yang kadang orang yang moody-an kaya gue butuh banget ga di kepo in atau di ulik ulik lah kalo lagi bete. Hahahahaha cita cita gue jadi psikolog tapi kok moody an  yak wkwk. Dan smp gue hanya punya seseorang yang berarti lah kalo
disebut gue jatuh cinta..............selebihnya.....ga membekas sih,,,,,heheheh maafkan gue.__. Tapi..............entah kelabilan jiwa gue yang memuncak di sma atau gimana,,,,,,,,,,,,,,,,,, but I have done this many times. Gue berkali kali terisi kekosongan hatinya dan hanya terisi lalu pergi. Jatuh cinta pada orang yang salah.

Semester baru kelas baru titel baru. Woy dunia, gue baru masuk sma! Gue udah gede dong sekarang??! Udah gakaya smp kalo jam 5 belom pulang udah di telfonin sepuluh kali sama nyokap. That's how you feel? whwhwh So do I. Gue pun seperti itu. Berbekal pribadi gue yang supel, guepun mudah bergaul, tak terkecuali cowo. Dan disanalah, ada dua orang cowo yang pendiemnya naudzubillah dikelas gue. Dan gue senang sekali mengulik cowo macam gini wkwkwk. Dan gue pun menjadi dekat dengan kedua nya. Tetapi satu orang ini.................. gue gangerti dia. Terkadang dia bisa jadi orang yang sangat hangat sangat ngayom ke gue sampe gue bener bener tercengang, dan suatu saat dia bisa jadi orang yang sangat sangat dingin sampe sampe gue merasa ini semua salah, merasa kalau dia bukan dia. Kelas pun menjodoh jodohkan gue dengan dia. Hanya karena dia mirip kakak kelas yang gue taksir saat itu. Hahahaha yeah. Kita menanggapinya ringan. Malah terkadang kita cuma ketawa garing sok sok an mesra. Banyak. Banyak banget memori dengan dia dikelas sepuluh. Dari mulai tiba tiba curhat sama gue pas guru kosong, sampe ngelempar pel an nyuruh gue ngepel sendiri. Gue bingung, banget, dengan tipe cowo macam dia. Mulai dari ngasih gue duit 5000 hanya karena gue mengerjakan makalah sendirian...........guepun marah seketika, menganggap gue cewe bayaran apa? Sampai nungguin gue ngerjain tugas kelompok ngegambar hasil cermin karena yang lain gamau ngerjain, sampe selesai. Dia cuma nungguin doang, udah gue usir pun dia tetep bae duduk didepan bangku gue ngeliatin gue ngerjain semua itu. Bukannya bantuin. Gue bingung sama dia. Dibalik kebingungan itu.................. gue selalu merasa bingah. Gembira. Kalau ada kalanya dia merhatiin gue, mengeluarkan kata kata manis kalo jaman sekarang dibilang modus. Dan perlakuan perlakuan iseng kecil lainnya, seperti kalo gue sedang mengetik pesan, dia mengacau dengan memencet handphone layar sentuh gue sembarangan dari belakang. Atau menyembunyikan sendok gue pas gue mau makan bekel atau ngecengin gue dengan temen temen lainnya saat ada seorang cowo dikelas gue yang doyan ngegombalin gue di twitter.....................gue gangerti sama dia............
Kemudian kita pun naik kelas, dan doa terbesar gue adalah.......................... gue sekelas sama dia. But god have decided some luck for some reason. Gue ga sekelas dengan dia. Gue galangsung galau atau apapun karena gue ga merasa kalau gue itu................................menyukai dia. Kemudian gue pun menjadi dekat dengan dua temen, kita bertiga pun jadi trio curhat yang udah klop banget. Dan akhirnya setelah beberapa bulan gue doyan galau tiba tiba, mereka menyadarkan gue dan memvonis gue kalau gue.................menyukai dia. Gue hanya baru menyadari semua itu......dan gue ga berusaha untuk memberikan semacam kode atau apapun.................gue gamerasa itu perlu..........gue hanya uring uringan ketika ada gosip dia deket sama cewe sekelasnya, lalu temen cowo cimit cimit gue menenangkan gue kalau itu macam gue kaya dia kelas sepuluh, gosip belaka. Yasudahlah, gue selalu berusaha menenangkan galau gue...........dengan berbagai macam aktivitas tapi ternyata sulit. Dan menurut hasil riset gue sendiri kalau galau gue itu ilang dalam seminggu. Gue pun hilang galau, tapi gue akhirnya berkata juga pada diri sendiri kalau gue..........suka sama dia.

Tapi dia tak teraih, gue selalu berpikir kalau dia bukan tipe cowo yang gamau menjalin suatu hubungan spesial, meski gaperlu pake titel pacaran. Gue selalu berpikir seperti itu. Atau............gue yang gamau berusaha? Ucap temen gue kaya gitu. Gue ga tau. Sesungguhnya gue gatau. Gue memang gapernah berusaha, gue hanya selalu bersikap positif didepan dia, berharap dia menyukai gue apa adanya tanpa gue berusaha dengan modus atau semacamnya. Gue berpendapat dengan gue bersikap positif adalah usaha. Dan bahwa kelak dia suka sama gue atau engga itu hasil usahanya. But kata temen gue itu sama sekali bukan usaha. Terus? Kemudian? Apakah gue harus gombal? Bukankah cewe diciptakan untuk tidak agresif dibanding cowo? Pada akhirnya kesimpulan yang didapat bahwa cewe hanya bisa nunggu kan? Itulah yang gue lakukan selama ini. Menunggu dia.

Sampai suatu waktu, gue aktif di klub teater. Disana ada anak cowo seangakatan gue yang jago gitar pula seperti dia. Sebut saja A. Jujur aja ya, kalo dibilang cinta pada pandangan pertama itu mungkin engga tapi gue selalu berharap siapapun cowo yang mencintai gue kelak alangkah indahnya hati gue kalau dia jago gitar hwhwhwhw. Cinta pada pandangan pertama apa sih? Bukannya cuma sekedar tampang doang ya? Atau malah nafsu? Gue sedikit kurang setuju dengan argumen ini. Mungkin kalau gue boleh melontarkan persepsi gue sedikit.........Mungkin yang disebut cinta pandangan pertama itu adalah kekaguman terhadap seseorang yang membuat perasaan kita seperti menyatu atau klop lah dengannya sehingga kita ingin menjadi lebih dekat dengan dia. Biasanya cinta pandangan pertama itu dimulai dari suatu kejadian tanpa kata. Iya gak sih? Seperti dia bermain gitar, atau dia membantu kita atau melakukan sesuatu. Dibalik ketiadaan kata yang terucap atau titel titel yang tak bermakna, tersirat ketulusan dibalik sikapnya saat melakukan sesuatu sehingga kitapun merasa dilambungkan dan kagum 100% sehingga kita terngiang ngiang siapa dia dan segala khayalan attitude baik dia lainnya karena first impression kita tentang dia udah sangat bagus, menurut gue sih cinta pandangan pertama semacam itu. Yah, jujur aja gue selalu ingin dekat dengan cowo pintar main gitar seperti dia. Dan bertemulah gue dengan A ini. Asik, seru. Pertemanan kita pun berlanjut. Dia hanya selalu menjadi bagian pengiring dan penata musik jika tampil sedangkan gue aktor utamanya. Begitulah. Sampai kita punya projek besar yaitu pensi sekolah, dan kita memutuskan untuk teaterikalisasi puisi. Puisi itu dibuat oleh gue. Kita selalu latihan sehabis pulang sekolah. Dan itu berarti intensitas pertemuan kita pun bertambah. Gue orang yang senang mengayom orang dan sangat senang apabila diayom orang. H-2 kita latian disuatu kelas. Pas istirahat, Si A ini memanggil gue, gue pun merespon. Tiba tiba dia berkata "Aduh haus ih' gue yang spontanitas ada air aqua memang tersedia dikelas itu, langsung mengambilkannya aqua gelas. Dia bengong "gue gaminta lu ngambilin kan sya..." gue bingung. "Kan lu haus tadi katanya?" gue bertanya. "Tapi gaperlu repot sampe diambilin segala.." Si A ini berkata dengan terheran heran. Yasudah gue pun menaruh aqua itu di meja terus melanjutkan latihan. Apa yang salah? Salah, karena gue sebenernya orang yang ga pedulian kalo orang itu ga gue kenal banget banget. Gue bisa menjadi sangat peduli terhadap temen temen dekat gue. Salah, karena ternyata gue peduli banget sama si A ini. Dan salah, karena gue selalu berdebar kalo deket dia, ngobrol dengan dia, debar senang. Sama saat gue bersama dia. Ini salah. Gue bingung.
H-1. Kita gladiresik dipanggung. Hujan, dan gue lagi sakit._. Gue gangerti lagi dengan stamina yang terkuras pada saat latihan sehingga ketika hendak tampil kita tumbang. Hujan, dan bu rahma meminta mengambilkan sesuatu dikelas. Dan si A ini yang terkena suruhan wkwk. Dia meminta gue menemani. Gue bilang "hujan". Dia diem. Kemudian sembari membawa bawa gitar nya dia mulai tengak tengok ke bawah panggung "simpen dulu gitarnya" gue berkata. Dia hanya nyengir kuda. Dan tanpa gue sangka, walaupun itu pang tingginya hanya 2 meter tapi gapatut kan loncat gitu aja? Dan dia pun loncat kebawah sambil membawa bawa gitarnya. Guepun memekik meneriakkan namanya. "bahaya tau! yaampun" Dia hanya tersenyum lebar. "sya ayo temenin" . "terus gue loncat juga nih? Kalo luka gimana?" . "gaakan luka lah, kan nanti gue tangkep ke pelukan" . Gue tercengang. Gue terguncang. Gue bergemuruh. "Geli lu isshhh apaan sih". itu respon yang bisa gue lontarkan sesaat kembali dari ketercengangan gue. Dia hanya tertawa geli lalu berjalan menuju kelas.

Sejak itulah gue mulai menyadari debaran ga karuan gue. Debaran yang sama saat gue berada dekat dia. Dan debaran yang teman teman gue bilang debaran menyukain seorang pria. Wah, apa apaan? Selabil itukah gue? Hari H. Gue didandani lengkap dengan anggota filter lainnya. Tapi yang gue tunggu hanya satu. Si A. Dan setelah gue di make up, responnya lebih dari memuaskan dan malah lebay. ke arah positif kok hehehehe. Si A pun datang "Siapa nih? kaya kenal gue. Gak deng gak kenal" . "Ih elumah" . "Engga kok sya, cantik. Cantik banget malah" . Gue terdiam Menyembunyikan kuluman senyum. Lalu berbalik mencari siapapun disana untuk melarikan diri dari rona merah yang menjalar. Ah, ada apa dengan gue ini. Setelah tampil...........................gue dan klub gue mendapat sambutan yang sangat sangat meriah. Si A pun memuji penampilan gue. Gue hanya cengengesan. Tiba saatnya band si A tampil, ternyata band A personilnya dia. speechless. Wah, gue alay. Gue bingung. Ketika tampil, tatapan gue terkunci ke mereka berdua di awal. Gue membagi mata gue wkwk. Gue bergemuruh. Guepun ganti baju, menghapus make up, tetapi memakai soplen saja. Gue sedang minum jus alpukat didepan kelas markas klub teater gue. Dia. Dia lewat. Guepun memanggil namanya. Kemudian dia berhenti. Menatap gue. "Hasya?" sebutnya. "Iya, emang siapa lagi" . " Beda banget sya seriusan, gue sampe ga kenal lo" . Lalu tersenyum dan "Kekantin ya" . "Iya" gue tersenyum, Gue harap itu ke arah yang positif. Beda ke arah yang positif. Gue berdebar lagi. Debar debar terus aja gue ngomongin ini. Tapi......hanya ini yang gue rasakan lalu gimana? Kenapa gue punya debar yang sama untuk dua orang yang berbeda? Kenapa? Aku bingung ya tuhan. Dan teman gue ketika hanya berdua saja di markas teater ngomongin dia seketika. Kemudian si A ternyata masuk dan mendengar semuanya. Dia pun tersenyum jahil, "mau gue comblangin sya? jadi selama ini lo suka sama dia......ternyata...." gue tersenyum miris wkwk. Dan gue pun mulai chat chat an dengan dia sepanjang malam, ngomongin dia . Gue ga tau topik apa yang harus gue mulai, setelah beberapa hari baru pembicaraan kita meluwes dan meluas. Gue pun bercerita kepada teman gue pada akhirnya kalau gue menyukai si A......................tanpa gue bilang kalau gue gasuka lagi sama dia. Karena gue masih berdebar yang sama ke dia. Dan si A itu sekelas dengan sahabat gue. Dan semakin bisalah gue hanya untuk ngeliat muka si A mampir kekelas sahabat gue.Dan semakin bisalah sahabat gue ngecengin gue tentang si A. Kitapun naik kelas. Dan gue masih menyukai si A

Sebutlah sahabat gue mengatakan kalau kelasnya memiliki anak cowo yang seru seru dan asik asik. Suatu hari dia mengundang gue kerumahnya, ternyata disana dia mengundang teman teman kelasnya. Gue bisa beradaptasi dengan baik.... karena gue lumayan mengenal anak cewenya. mungkin kalau anak cowonya lebih fleksibel kan kalau dengan orang baru santai aja. Saat pulang, ada seorang teman laki laki gue lah gausah gue sebut, meminta nebeng dengan gue. Badan dia hampir seratus tujuh puluh tujuh senti dengan postur besar yang berisi. Gue pun ternganga. "Lo bercanda gas? Badan gue sekecil gini suruh bonceng lo? Bercanda, ntar kalo gue kejengkang gimana? Menurut lo?" . Tapi muka dia merajuk pengen diturutin aja. Yeh. Gue kelimpungan panik gimana cara nolaknya. Dia pake segala gabisa bawa motor lagi, kemudian ada yang menepok pundak gue. "Sabar sya, ini namanya cobaan, gue pukpukin lo dan semoga lo selamat sampai tujuan". Si A. Dia menepuk nepuk penduk gue lalu mengusap usap dan meremas terus terusan. Gue diam. Kitapun pulang, dan gue sesampai dirumah langsung bercerita pada sahabat gue tentang kejadian itu. Dan dihari hari selanjutnya sahabat gue ini selalu jalan bergerombol dgn geng barunya dan selalu menceritakan apa yang dia lakukan dengan si A. Gue sih bukan tipe orang yang doyan banget main soalnya. Sampai suatu waktu gue merasa ada yang janggal............ Dan menakutkan. Hubungan sahabat gue dengan si A sangat akrab, terkadang gue hanya tersenyum getir melihat mereka bercanda didepan gue padahal sahabat gue hanya mau mengeceng dan mengusik gue. Tapi, ini terlalu sering. Dia terlalu sering meledek gue dengan membuat gue cemburu.
Hingga suatu hari, dengan tumpukan tugas dari smavo tercinta gue dan sahabat gue ga chat selama berhari hari dan ketika berpapasan, guratan muka dia langsung berubah tapi dia berusaha tersenyum ke gue. Gue pun senyum balik. Gue sudah lama gacerita si A kedia, sudah lama ga ngalor ngidul sama dia, dia sudah lama gamain kekelas gue, udah lama ga ngusik gue dengan bikin jeles dan gue merasa biasa. Seperti seharusnya, tetap kagum dengan si A tetapi tidak berusaha membuat dia jadi milik gue.......itulah gue. Esok harinya, gue terkejut karena bertemu dengan sahabat gue dan diapun langsung berkaca kaca. Hampir menitikkan air mata lalu memeluk gue. Gue terheran heran lalu memeluk balik dia. Dalam isaknya dia berkata kalau dia gabisa cerita ini, dalam terbata bata sahabat gue ini bilang kalau dia sedih banget kalo inget tentang ini karena menyangkut gue. Gue tertegun. Gue? Gue kenapa? Ada apa dengan gue? Dan benak gue langsung terbersit. Si A. Gue pun menebak langsung dan dia langsung tersedu sedu. Sudah gue duga. Disini gaada peran antagonis yang sahabat merebut cowo sahabat layaknya sinetron. Disini cuma ada salah situasi yang akhirnya membawa sahabat gue pun menemukan apa yang menarik dari si A sehingga gue dan dia bisa sama sama suka sama si A dalam waktu singkat. Gimana dia juga ga tertarik wong main berdua mulu, nonton berdua, eits ikhlas sya ikhlas. Guepun mencoba untuk tersenyum lebar. Kalau gue membenci langsung sahabat gue gitu aja, gue udah kayak sampah. Menenangkan dia, kalau itu ga papa, sah sah aja. Gaada yang salah suka sama orang yang sama. Jatuh cinta sama orang yang sama. Gaada. Akhirnya gue berhasil menenangkan dia. Kemudian gue melangkahkan kaki ke kelas gue. Senyum gue perlahan memudar...........lalu berubah menjadi segaris bentuk yang berusaha menahan isak tangis. Ini artinya gue harus menyerah, gue harus lupa. Karena gue gak suka ide untuk menyukai seorang cowo bersama sama dengan sahabat gue sendiri. Gue harus melupakan semua perasaan gue. Harus.

Bener aja. Seminggu, gue butuh waktu seminggu untuk ber-fake smile ria sama teman teman untuk terus menunjukkan sikap ceria gue terutama sahabat gue. Tapi gue butuh penataan ruang hati pula, dengan tidak mengunjungi kelas sahabat gue atau kelas si A ini. Dan akhirnya gue pulih dalam seminggu..... Untuk kembali pure ceria selayaknya gue, tetapi tetap menoreh luka di hati. Gue perlahan selalu mendengar sahabat gue curhat tentang si A. Dan perlahan gue terbiasa mendengar itu semua... Guepun mulai berada di posisi nyaman karena pada akhirnya gue tau semua si A sedang atau telah melakukan apa tanpa gue tanya karena sahabat gue cerita sendiri, Tapi, tetap saja gue harus melupakan perasaan gue. Bukan orangnya. Juga bukan kenangannya. Gue pun mulai terbiasa dan mulai tersenyum ke A dengan motif pertemanan. Yap, kita bertiga menjadi dekat. Guepun menjalanin kelas dua belas gue...........

Ada satu sosok dikelas gue yang ketika gue tanya benar saja, "Kira kira ada ga sih cewe yang gasuka sama sicowo ini dikelas?" . "Kayanya gaada deh" . Maksudnya dalam tahap impression, melihat sikap yang terlihat dari si cowo ini, terlebih si cowo ini jago banget main gitar, sholih, rajin ke mesjid, anak semacam itu. Yes, pasti kita semua sebagai cewe terkagum kagum melihatnya. So do I. Guepun seperti itu. Awalnya gue hanya bercanda apabila menyangkut tentang dia heboh sendiri dan gue mengembor gemborkan wkwk misalnya kerkom kerumah gue dan gue sekelompok sama si cowo ini, gue heboh kalo akhirnya dia mau main kerumah gue dan semacamnya wkwk Guepun suka modus modus kecil terbuka hanya untuk menggoda si cowo ini ditwitter hahahaha betapa rusaknya gue jadi cewe wkwk. Dan perasaan seperti itu gaada. Gue biasa gue sudah dalam keadaan netral. Tidak memiliki seseorang untuk menunjukkan sesuatu keterampilan atau membuat pribadi gue menjadi lebih baik untuk dilihat. Gapunya. Gue bersikap apa adanya. Sampa suatu hari, gue sebenernya sudah mencanangkan sebuah lagu untuk dibawakan saat tes gitar dan sudah mencoba membujuk sepupu gue yang jago gitar untuk mengajari. Tapi kampretnya, selagi gue di bandung, dengan waktu yang sempit itu dia pun selalu sibuk. Dan kalau malam gue ngantuk dia ngantuk, dia cuma mainin buat gue dan malah gangajarin. Oh shit man. Gue bener bener gabisa belajar sendiri hanya dengan melihat video tutorialnya. Dan gue pun berinisiatif untuk meminta si cowo ini mengajari gue. Gue pun nge pm dia. Ini bukan yang pertama gue pm an sama dia. Secara persepsi gue, dia emang asik diajak ngobrol di chat, terlepas sikapnya yang pendiem banget dan jarang ngobrol sama cewe dikelas. Mengalirlah chat tersebut disela sela gue nyeruput ingus gue yang meler, dan pagi hari ketika gue bangun, gue pusing tujuh keliling. Gue jatuh sakit, di hari yang penting. Ujian kimia. Untung gue udah belajar. Tapi badan gue gregesnya sangat. Gue berusaha menahan dan berangkat ke sekolah mengendarai motor. Setelah ujian kimia, suhu badan gue bertambah dan gue merasa buruk. Di pelajara ketiga jam ke 6 gue pun memutuskan untuk tidur di uks karena jam kosong. Sebenernya obat tradisional gue untuk penyakit flu berat yang gue derita kaya gini gampang aja gue dapet turunan dari ayah gue. Minum obat, terus selubungi seluruh tubuh kita sehingga kita kegerahan, nah keringat yang keluar itu pasti bau karena mengeluarkan kotoran saat kita sakit kitapun kemudian menjadi segar kembali._. Dan itu sudah sangat terbukti efektif pada gue dalam menyembuhkan penyakit langgana gue, flu lengkap dengan demam dan radang. Gue pun meminta obat kepada teman pmr gue tetapi tidak menemukan obat yang cocok, akhirnya gue hanya bisa tidur. Tidur sampai adzan dzuhur lalu terbangun tanpa obat tidak membuat gue sama sekali lebih baik justru gue makin tumbang. Gue oleng. tapi gue memutuskan kembali ke kelas. Dan melanjutkan tidur dikelas. Setelah bagi rapot bayangan, kita boleh pulang, tapi gue terlalu lemah untuk berdiri. Gue hanya mematung. Dikarenakan kita ada tes senam sebagai tes ujian praktek olahraga, kita pun punya schedule setiap pulang sekolah untuk latian senam. Tapi gue terlalu lemah untuk berdiri. Gue pun disuruh pulang oleh teman teman sekelompok gue. Sesampai dirumah gue terkapar dikasur sampai setelah maghrib efek minum obat flu.

Gue sudah bersih bersih, membuka hape yang gue diamkan lalu terkejut. Chat dengan si cowo ini kemarin memang gue yang ga bales. Tapi gue bingung bales apa. Dan sekarang. Datanglah. Chat dari dia. DULUAN. jam 16.44, berarti pulang senam kaaan? :3 Dan lebih mengejutkannya dari fakta bahwa yang ngechat gue si cowo ini duluan .______. dan konten chatnya itu...............................
"Masih ga enak badan sya? Maaf ya tadi lagunya belum keulik, kepala masih mumet *emot* "
Wah, gue terbelalak wah, gue bergemuruh. Faktanya, si cowo ini bukan tipe cowo macem gitu, yang bisa chat sama cewe kaya gini, apalagi pake nanya nanya kabar macem gini, apalagi ngechat gue duluaan.___.
Dan berlanjutlah chat ini sampai malam..........
Jumat. Kenapa si cowo ini gamasuk? Oh sakit. Kenapa? gue hanya bisa bingung. Sepulang sekolah pun gue ngechat si cowo ini duluan, ga salah juga karena chat tadi malem gue yang gak bales hwhwhw.  Berlanjutlah chat ini kemudian. Dan kelompok senam gue bersepakat untuk latian senam dirumah gue sabtu minggu._. Gue pun iya iya aja._. Sabtu pun rumah gue ramai, gue bersikap seolah gak ada apapun dengan si cowo ini, walaupun 3 hari penuh selalu chat an. Yah, mungkin itu bukan sesuatu yang spesial buat dia walaupun buat gue spesial. Kitapun latihan senaam daaaan latihan senaaaammm. Lalu makan dirumah gue latihan lagi lalu makan lagi. Anak cewe memutuskan nginep dirumah gue, udah jam 9, anak cowonya gue tawarin nginep sih........................tapi mereka bilang gausah. Okay. Merekapun pulang....... kita para anak cewe pun mandi, solat dan siap tidur sampai gue terkejut membuka hape yang gue tinggalkan karena dicharge. Ada chat. Ada chat. Dari si cowo ini. Lagi lagi duluan. uuuuuuh :x
Kontennya berisi terimakasih banyak sudah ngerepotin dan segala macem. Perasaan udah cukup didepan pintu ngomongnya.....harus diulang dichat lagi yaak? :3 terlebih si cowo ini doang yang mengucapkan....................... Mengalirlah chat ini sampai gue bertanya kalau si cowo ini sakit lagi apa engga dan si cowo ini menjawab masih pusing, dan pada suatu titik obrolan berhenti ketika gue bilang oyasumi dan nyuruh istirahat, dia hanya menjawab sip, gue pun memancing................dengan berkata "kok hasya ga di oyasumi in balik? wkwk sip juga" sedikit memancing sih memang wkwk ga biasanya gue begini. Lalu datanglah jawaban sedetik kemudian............... Oyasumi. Lengkap tertulis dengan hiragana. Alangkah indah 4 huruf jepang itu dimata gue pada malam itu. Mulailah debaran lain yang gue rasakan, setelah di awal kelas dua belas gue sudah berusaha melupaka perasaan gue terhadap si A. Ohiya, kejadian ini terjadi sabtu kemarin, masih sangat segar dan fresh. wkwk Minggu mereka datang kembali. Latihan senam kembali. Menjelang maghrib anak cewe sudah pulang semua, tersisalah 5 anak cowo yang masih latihan senam. Mereka meminta tolong kepada gue untuk merekam mereka senam. Menggunakan hape sicowo ini. Gue pun merekam mereka. Setelah selesai, mereka pun beres beres barang mereka siap siap pulang. Dan si cowo ini tidak mengambil hapenya ditangan gue. karena kekepoan gue yang amat besar apakah si cowo ini chat sama cewe lain juga apa engga, gue sangat ingin membuka chat nya. Tapi tangan gue kaku. Gue terlalu takut untuk membukanya. Padahal dia lagi beres beres, kalo gue liat chatnya sekali langsung keluar juga jadi. Tapi gue bener bener takut... dan akhirnya gue yang berinisiatif menghampiri si cowo ini untuk mengembalikan hapenya daripada gue bergemuruh ga karuan hanya karena kepo melihat chatnya yang jatuhnya melanggar privasi. Si cowo ini berterima kasih ke gue. Entah mengapa gue selalu merasa adem dan pasti tertarik bibirnya untuk tersenyum setiap kali mendengar kata terima kasih dari dia. Merekapun pulang. Batre hp si cowo ini ketika ditangan gue sudah sangat sekarat. Sehingga gue berpositif thinking kalau dia tidak ngechat gue karena batrenya habis. Dasar orang lg dimabuk cinta. Alaay aja pikirannya. Tapi karena gue terlalu lelah akibat latihan senam, gue pun tidak uring uringan untuk menunggu chat dari dia dan langsung tidur.

Hai, ,kemarin hari H tes senam kelas gue. Paling pertama cuy, gimana ga greget. Setelah latian senam kita berfoto foto ria hwhw senang sekali. Kita bakal berpisah nanti jadi harus banyak banyak simpan memori :) sepulah sekolah, gue berniat untuk menghampiri si cowo ini untuk minta diajari gitar sesuai sebab awal. Tapi gue terlalu kaku, terlalu takut. Dasar lagi dimabuk cinta, yang biasanya petakilan aja pake takut takut segala nyamperin si cowo ini. Itukan karena mindset gue yang sudah teracuni bahwa gue jangan sampai terlihat suka sama si cowo ini yang malahan bakaln keliatan kalau guenya terlalu kaku. Ah, serba salah. Guepun tidak menghampiri dia sampai dia pulang, dan malamnya gue pun ngechat si cowo ini duluan akhirnya...................dan mengalirlah chat, yang menarik. Lebih dalam. Dan gue tidak merasa uring uringan. Awalnya gue uting uringan. Gue selalu uring uring kalau merasa suka sama seseorang karena gue pasti berdebar ga karuan dimanapun gue ingat seseorang yang gue suka ini. Kita pun setelah chat tidur. Awalnya si cowo ini berjanji untuk mengajari gue dijam kosong besok karene besok sepertinya akan gabut wkw karena banyaknya jam kosong.

Di jam kosong pertama, ternyata dipake ngomongin foto butah, sehingga kitapun ga gabut................ dan datanglah jam kosong kedua. Si cowo ini terus terusan memegang gitar, tapi kemudian berkumpul dengan cowo lain untuk bermain gitar bersama. Gue hanya mondar mandir keluar kelas, bener bener gabut._. sambil sesekali melirik si cowo ini. Sampai gue menyadari kalau gerak gerik si cowo inipun mencurigakan, bahwa dia sedang melirik lirik ke arah gue pula jikalau gue meninggalkan bangku gue. Dan gue memang jagonya memerhatikan orang dengan teliti dan detail. Tapi dugaan gue salah, si cowo ini malah nonton dota kemudian. Guepun gabut kembali. Tapi gue tetep memperhatikan si cowo ini, sesekali menengok.........untuk apa? Ga berapa lama ketika gue udah stay dibangku gue, ga ngalor ngidul gabutnya, si cowo ini pun bangkit dari kursi, mengambil gitar terus memainkannya, entah lagu apa sambil tetap  memerhatikan dota......................-_- tadinya gue mau berinisiatif kalo gue aja yang nyamperin si cowo ini kesana, deket kok cuma beda sebaris, tapi gue lagi lagi kaku. Tapi gue memerhatikan gerak gerik si cowo ini yang juga kebingungan, saat gue yang sedang memerhatikan , tiba tiba si cowo ini berbalik, seperti memantapkan diri dari wajahnya kemudian, ternyata. Si cowo ini menghampiri gue, gue memekik kegirangan dalam hati. TEK satu langkah ketika si cowo ini hendak duduk disamping gue, seorang teman cewe gue menghampiri "gitar nya mau dipake ya? *nama si cowo ini* mau main gitar ya?"  membuat senyum gue terpause untuk mengembang. Sesaat setelah teman cewe gue ini pergi, si cowo ini pun duduk. Duduk dan tersenyum. Tersenyum. "Nah gini sya gue dapet" . Si cowo ini berbicara dengan gue sembari tersenyum lebar seolah olah mendapat apa setelah dia yang menghampiri gue duluan. How can I help it? Gimana gue juga gaikut tersenyum ngeliatnya................... Gue pun diajari gitar. Hah. Gue berusaha fokus. Yeah, How can I couldnt be fall for him???!! God, please help me. Gue ga tahan, gue terlalu bahagia diajari gitar oleh cowo ini. Sabar sambil tersenyum. Gue harus apa? Gue bisa apa? Cuma bisa berdoa. Ohiya satu kejadian
Waktu ada seorang temen cewe gue membagi baikan coklat lagi ketika pulang........... gue yang sangat senang coklat langsung berterima kasih, sesaat gue melihat coklat si cowo lebih besar daripada punya gue. Mulut gue tak tertahankan untuk nyeletuk "Kok coklat gue lebih kecil dari punya si cowo ini siiih?" , dan si cowo ini langsung menjawab sedetik kemudian, "Yaudah nih tukeran". Sebenernya gue tergugu, tapi gue bisa mengendalikan nya dalam sedetik dan langsung bersikap anak kecil lagi "Yeaay, makasih sicowoini!!" Dan dia pun tersenyuum. Tersenyum lagi lagi tersenyum.

Kemudian gue galau, karena si cowo ini bukan tipe cowo yang mencari pacar tapi mencari istri. Dan dalam lubuk hati terdalam gue pun, gue merasa gue ga butuh pacar............yang gue butuh adalah orang yang gue suka yang juga menyayangi gue. Gue butuh temen cerita dengan orang yang gue sayangi. Ini orang orang yang suka sama gue, guenya gasuka semua terus gimana.............dan datanglah si cowo ini. Tapi gue kembali sadar bahwa rasa gue ini sebenernya kurang pantas buat si cowo ini Masak cuma dalam lima hari bisa langsung jatuh cinta? Gamungkin kan? Dan gue pun sedang dalam tahap rehabilitasi, tahap fase galau semingu gue untuk berusaha tidak mengembang biakkan perasaan ini walaupun sudah tumbuh menjadi tunas..........

Judul dari postingan blog gue ini mungkin agak miris tapi memang itulah yang gue tangkap dari ketiga orang yang bisa mengisi relung hati gue. Karena semuanya tidak berakhir bahagia, entah karena gue yang tidak mau berusaha apa memang takdir dari mereka seperti itu bahwa mereka memang ga mencari pacar atau setidaknya mereka menganggap gue spesial................yasudahlah tak usah berharap :) doa yang lebih baik tentang jodoh mungkin lebih pantas :" semoga semoga semoga amiiin :"

Jangan takut jatuh cinta. Karena jatuh cinta bukan hal yang buruk. Bisa mencintai seseorang adalah anugrah. Bisa mencintai seseorang adalah sebuah kebahagiaan. Pahitnya jatuh cinta hanyalah rintangan. Karena dimana kita mudah jatuh seharusnya kita mudah bangkit karena berarti itu bukti dari kita yang sering jatuh pasti berusah untuk selalu sering bangkit. Jatuh cintalah...... jangan takut pada siapa, jangan takut pada orang yang salah. Itu hanya kondisi yang kurang tepat. Jatuh cintalah, jangan takut terluka, karena lebih dari luka yang selalu kita ingat ingat, jatuh cinta yang kita alami adalah jauh lebih menyenangkan dari rasa sakit manapun. Maka itu, jatuh cintalah, karena jatuh cinta mendewasakan, karena jatuh cinta memiliki berjuta makna dalam hidup dalam jiwa didalam kepahitannya serta diselubungi ketenangan dan ketentraman hati. Jatuh cintalah karena jatuh cinta itu,.............. menyenangkan.................~ Menyenangkan

Oyasuminasai.

1 komentar: